top of page
Search

Makanan Pokok

  • Fionita Yuliani Devi
  • May 30, 2016
  • 3 min read


Makanan pokok (Bahasa Inggris : staple food atau staple saja) adalah makanan yang menjadi gizi dasar. Makanan pokok biasanya tidak menyediakan keseluruhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, oleh karenanya biasanya makanan pokok dilengkapi dengan lauk pauk untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi seseorang dan mencegah kekurangan gizi. Makanan pokok berbeda-beda sesuai dengan keadaan tempat dan budaya, tetapi biasanya berasal dari tanaman, baik dari serealia seperti beras, gandum, jagung, maupun umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar, talas dan singkong. Roti, mi (atau pasta), nasi, bubur, dan sagu dibuat dari sumber-sumber tersebut.


Walaupun kebanyakan orang Indonesia banyak yang mengkonsumsi beras, namun tetap saja tidak semua tidak semua mengkonsumsi beras yaitu dari ekstrak tepung (sagu), ke umbi-umbian dan serelia. Bebetapa jenis bahan makanan pokok yang benyak dikonsumsi masyarakat Indonesia,:

  • SERELIA : padi (beras), jagung, jejawut, terigu, sundem (sorghum)

  • UMBI-UMBIAN : singkong (ubi kayu), ubi jalar, talas, gadung dll

  • EKSTRAK TEPUNG (FEKULA) : tepung sagu, tepung tapioca

Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga setinggi 1 - 1,8 m. Daunnya panjang dan ramping dengan panjang 50 - 100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm. Beras yang dapat dimakan berukuran panjang 5 - 12 mm dan tebal 2 - 3 mm.


Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit, endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.


Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generative. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.


Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.


Jewawut, Jawawut, Juwawut, atau Sekoi merupakan salah satu tanaman pangan. Tanaman milet (sejenis serealia berbiji kecil) ini pernah menjadi makanan pokok di berbagai negara di dunia (termasuk beberapa daerah di Indonesia) sebelum budidaya padi dikenal. Sayangnya, Jawawut atau Jewawut mulai dilupakan dan terabaikan. Padahal tanaman pangan ini memiliki kandungan nutrisi (protein dan kalsium) yang lebih baik ketimbang beras.


Nama resmi tanaman ini di Indonesia (sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah Jawawut. Namun dikenal juga sebagai Jewawut atau pun Juwawut. Di beberapa daerah di Indonesia pun dikenal dengan berbagai nama lokal yang berbeda-beda. Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah jawa (Palembang); jaba ikur (Batak); jaba uré (Toba); jĕlui (Riau); sĕkui (Melayu); sĕkuai, sakui, sakuih (Minangkabau); randau (Lampung); dan jawae (Dayak).


Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Menurut laporan U.S. Grains Council (2015), sorgum merupakan serealia terbesar ketiga di Amerika Serikat. Selain itu, Amerika Serikat juga termasuk negara eksportir sorgum terbesar dunia dan hampir menguasai 75% pasar sorgum dunia. Nama sorgum berbeda disetiap negara, antara lain great millet dan guinea coradi di Afrika Barat, kafir corn di Afrika Utara, milo sorgo di Amerika Serikat, kaoliang di Cina, durra di Sudan, chotam di India, cantel di Jawa, dan gandrum di Sunda (Sirappa, 2003).


Sorgum memiliki kandungan nutrisi yang baik, bahkan kandungan protein dan nutrisi penting sorgum lebih tinggi dibandingkan dengan beras. Menurut Leder (2004), kandungan karbohidrat biji sorgum relatif sama dengan beras, bahkan kadar protein, kalsium, besi, dan posfor lebih tinggi. Kandungan protein dan mineral yang tinggi ini menunjukkan kelayakan sorgum sebagai bahan pangan, khususnya bagi masyarakat pedesaan di lahan marjinal. Kandungan protein pada sorgum lebih tinggi dari jagung dan hampir sama dengan gandum, namun protein sorgum bebas glutein. Berikut komposisi nutrisi sorgum dibanding serelia lainnya.




Sumber:

Aisah, Situ. Tanpa Tahun. Bahan Makanan Pokok dalam www.academia.edu. Diakses pada Senin, 30 Mei 2015.

http://fokusagrobisnis.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-jagung.html

https://alamendah.org/2015/07/22/jewawut-tanaman-pangan-yang-terabaikan/

Kuswardani, Indah. 2013. Pengertian Beras dalam indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.co.id. Diakses pada Senin, 30 Mei 2015.

Yuwono, Sudarminto Setyo. 2015. Sorgum Sorghum Bicolor L Moench dalam darsatop.lecture.ub.ac.id. Diakses pada Senin, 30 Mei 2015.




 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© Copyright 2016 by Tekkom 7. Proudly created with Wix.com

bottom of page