top of page
Search

Kajian Teori

  • Debora Saragih
  • May 15, 2016
  • 10 min read

Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Dengan kata lain, komunikasi adalah suatu proses penyampaian suatu informasi antara komunikator dengan komunikan dengan tujuan si komunikan mampu memahami informasi tersebut dan memberikan respon kepada si komunikator. Berdasarkan cara penyampaiannya, komunikasi terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Komunikasi Verbal (Lisan) Komunikasi ini dapat terjadi secara langsung menyampaikan kata-kata, tanpa dibatasi oleh jarak, dimana komunikator dan komunikan dapat melangsungkan dialog secara bertatap muka secara lisan. Komunikasi ini juga dapat terjadi secara tidak langsung, karena adanya jarak yang memisahkan antara komunikator dengan komunikan sehingga dapat menggunakan media berupa telepon (audio). Komunikasi verbal terdiri dari beberapa aspek, yaitu : a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi. b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi. d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi. e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti. f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

2. Komunikasi Nonverbal (Tulisan) Komunikasi ini menggunakan media berupa alat tulis seperti kertas dan tinta. Komunikasi ini biasanya berlangsung secara tidak langsung. Komunikasi nonverbal juga bisa berupa foto dan gambar. Komunikasi nonverbal juga bisa berupa : a. Ekspresi wajah Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang. b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan. d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya. e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas. f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.

Komunikasi berdasarkan perilakunya, dibedakan menjadi tiga, yaitu : • Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar. • Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung , desas-desus, dan sebagainya. • Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan. Komunikasi berdasarkan kelangsungannya, dibedakan menjadi dua, yaitu : • Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh adanya jarak. • Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat - alat media komunikasi.

 

Poster Poster merupakan salah satu media komunikasi tertulis yang disusun berdasarkan desain dan kata-kata yang menarik pembaca sehingga mampu menyampaikan informasi atau p

esan yang dimaksudkan dalam tulisan tersebut. Poster yang baik dan benar harus memenuhi unsur-unsur desain grafis berupa : 1. Keseimbangan / Balance Merupakan kualitas bobo atau kesan berat ringannya setiap bagian pada poster tersebut. Unsur keseimbangan dapat dibuat secara simetris dan secara asimeteris. 2. Kesatuan / Unity Unsur ini akan tercapai apabila unsur-unsur lain seperti keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan telah tercapai. 3. Irama Unsur ini dapat ditimbulkan dari kesan gerak dari grafis yang dibuat melalui pengulangan, pergantian, perubahan ukuran, dan gerak mengalun. 4. Center of Interest (Pusat Perhatian) Merupakan bagian tertentu yang mejadi fokus dari poster tersebut, dimana bagian tersebut mampu menarik perhatian pembaca, bagian tersebut dapat dibuat dengan pengaturan posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna, dan pengaturan arah unsur-unsur. 5. Proporsi (Perbandingan) Merupakan perbandingan besar kecil, luas, sempit, panjang pendek, atau tinggi rendahnya antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. 6. Keselarasan (Harmoni) Sesuai tidaknya antara grafis yang satu dengan grafis yang lain pada bidang poster tersebut. Unsur keselarasan ini dapat dibuat dengan menata unsur-unsur yang mungkin sama, sesuai, dan tidak ada perbedaan yang mencolok.

Agar poster yang kita buat dapat menarik, maka dalam pembuatan poster ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah penggunaan komposisi warna. Ada enam karakteristik komposisi warna, yaitu: 1. Warna Hangat Meliputi warna merah, kuning, coklat, dan jingga. Dalam lingkaran warna terutama warna-warna yang berada dari merah ke kuning. 2. Warna Sejuk Dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui biru. 3. Warna tegas Meliputi warna biru, merah, kuning, putih,dan hitam. 4. Warna tua/gelap Meliputi warna-warna tua yang mendekati warna hitam (coklat tua, biru tua). 5. Warna muda/terang Meliputi warna-warna yang mendekati warna 6. Warna tenggelam Meliputi semua warna yang diberi campuran abu-abu.

 

Website Website merupakan kumpulan halaman yang terdapat dalam internet yang menampilkan informasi-informasi baik dalam bentuk data teks, data gambar, diam atau gerak, data animasi, suara, video dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Ada hal penting dalam pembuatan web design, antara lain : 1. Guiding the Eye Hal pertama yang harus diperhatikan designer adalah mengarahkan user untuk melihat apa yang kita fokuskan pada web kita, contohnya logo, banner, title,dll. Ini merupakan bagaimana cara kita mengatur element -element pada design kita. Seperti contoh kecilnya logo. Biasanya element inilah yang pertama kali di lihat oleh pengunjung. Hal ini dikarenakan anda memberikan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan element-element yang lain, dan penempatan element, dimana sebagian besar user melihat bagian itu untuk yang pertama kali (di sudut kiri atas). Inilah yang dimaksud dengan guiding the eye. 2. Pada saat pertama kali men-design, rata-rata orang menganggap bahwa halaman yang kosong merupakan suatu hal yang buruk. Padahal ini tidak selamanya buruk. Space berguna untuk membuat nyaman para user untuk melihat isi web kita. 3. Peran dari navigation adalah untuk menunjukkan apa yang ada di dalam web tersebut ataupun untuk menunjukkan sekarang kita sedang berada ditampilan yang mana. Ada 2 hal penting dalam navigation : a. Navigation Button pada website merupakan alat penunjuk untuk user agar mengetahui kemana mereka akan melangkah. Sehingga, kita harus meletakkan button pada tempat dimana user dapat mudah melihatnya. Dan berikan navigasi yang mudah untuk user. Misalnya, memberikan feedback perubahan warna ketika user memilih button itu, ataupun feedback yang lain. b. Orientation Untuk website yang kecil kita dapat memberikan title page dimana si user saat ini (di atas page), ataupun dengan cara lain. Untuk website yang besar biasannya dibutuhkan breadcrumb. Breadcrumb merupakan element seperti peta navigasi yang menunjukkan dimanakah user berada saat ini. 4. Typography Hal - hal yang harus diperhatikan dalam typography adalah: a. Pemilihan Font Pemilihan font sangat mempengaruhi identitas design kita. Jadi, pilih font yang sesuai dengan design yang anda buat. b. Font Sizes Pada jaman dahulu banyak sekali orang yang menggunakan small teks pada site nya. Sekarang orang-orang mulai menyadari bahwa teks adalah sesuatu yang akan dibaca, dan bukan pilihan yang baik jika kita memberikan size yang kecil. Sehingga atur font size anda yang dapat membuat user nyaman pada saat membaca. c. Spacing Space antara element satu dengan yang lain, atupun space antar paragraph sangat mempengaruhi kenyaman para user. Begitupun dalam typography, kita harus mengatur space antar kata agar user dapat membaca isi web kita dengan nyaman. d. Line Height Prinsip dasarya adalah jangan pernah membuat line height yang sangat besar. Hal ini dapat menyebabkan para user kesulitan untuk membaca dan memahami isi site anda. e. Color Berikan contrast yang cukup untuk teks, sehingga user tidak kesulitan dalam membaca teks anda di tengah element - element yang ada. f. Paragraphing Pengaturan paragraph juga mempengaruhi dalam site yang kita buat, sebelumnya banyak orang biasa menggunakan justified atau center. Tapi pemilihan paragraph ini akan mengakibatkan auto space yang akhirnya membuat user tidak nyaman dalam membaca teks kita. Jadi left aligned termasuk lebih baik. g. Usability Tujuan dari pembuatan website tidak sekedar menampilkan gambar yang baik. Tapi adalah bagaimana kita menyampaikan informasi dan membuat user dapat berinteraksi dengan baik di site kita. Inilah yang disebut dengan usability. h. Alignment Alignment atau perataan kanan kiri akan membuat design anda tersusun lebih rapi dan mudah dipahami. Jika diperlukan gunakan tool yang ada misalnya 960 grid. i. Clarity (Sharpness) Pembuatan design yang crisp and sharp sangat penting dalam web design. Darimana kita mendapatkannya, itu semua berhubungan denganpixel. Dalam photoshop, semua pixel dapat diatur dengan perfect. j. Consistency Konsisten adalah membuat semuanya menjadi match. Heading sizes, font choices, coloring, button styles, spacing, design elements, illustration styles, photo choices, dan lain lain. Semuanya harus sesuai dengan tema design yang anda buat. Cara mudah untuk me-maintaince kosistensi anda adalah membuat keputusan yang tegas di awal dan tidak berubah. Tentu banyak sesuatu yang berubah pada saat proses mendesign, jadi tetap konsisten dengan apa yang anda pilih sebelumnya.

 

Film Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan film, yaitu : 1. Ide Cerita Karya seni apapun harus kuat dalam hal ide, dengan ide yang jelas maka bisa diturunkan dalam bentuk seni visual dan audio yang baik pula. Sebisa mungkin pilihlah ide yang baru atau fres sehingga bisa memberi warna bagi pemirsa. Perlu di ingat bahwa publik sudah cerdas dan tidak suka hal-hal yang berbau latah atau hanya asal -asalan. 2. Segmen pasar yang hendak dibidik Dengan mengetahui latar belakang pasar yang dituju, produk yang dibuat akan lebih diterima. Sekali salah menentukan pasar yang hendak dituju sudah bisa dipastikan yang terjadi hanya kerugian karena karya tidak bisa dinikmati. 3. Sinopsis Film Buat synopsis sederhana agar bisa membuat seseorang penasaran dan ingin tahu lebih dalam tentang produk yang ditawarkan. Sinopsis kadang dianggap remeh tapi hal ini mampu mendatangkan banyak penonton yang ingin tahu lebih detail tentang film yang ditawarkan. 4. Skenario Film Apa yang ada dalam film itu berdasar kualitas scenario yang dibuat. Skenario haruslah utuh dalam arti membuat segala sesuatu yang ada dalam unsur cerita. Utuh dalam artian bukan hanya dialog yang muncul tapi juga karakter pemain, ekspresi, latar belakang, setting, dan segala hal yang akan memudahkan sutradara dalam bekerja. 5. Persiapan Alat Teknis Kegiatan ini akan lebih mudah bila telah ada storyboard. Minimal yang harus ada dalam hal ini adalah kamera, tata lampu, kostum, makeup, property, dan tentu saja orang-orang yang bertanggung jawab di dalamnya. 6. Budgeting Tanpa biaya yang layak proses pembuatan film tidak akan maksimal. Jadi perhatikan dengan detail tentang budgeting sehingga dalam proses berjalannya waktu tidak ada kendala yang berarti. 7. Syuting Proses utama dalam hal pembuatan film adalah pengambilan gambar. Hal ini akan maksimal bila didukung orang-orang yang ahli. Satu bagian dengana bagian lain akan saling terkait dan tergantung jadi kerja sama harus benar-benar bisa dipertanggung jawabkan. 8. Editing Usai pembuatan film, langkah selanjutnya adalah editing atau proses penyatuan gambar dan pengecekan film secara utuh sehingga tidak ada bagian yang terlewatkan. 9. Review dan Revisi Sebelum dilepas ke luar pastikan film telah dilihat dengan seksama sehingga akan diketahui bila ada hal-hal yang masih perlu dikoreksi dan diperbaiki. Bila menemukan ada satu bagian yang ganjil atau tidak sesuai dengan konsep maka ada baiknya dipotong atau diganti dengan bagian yang lebih pas. 10. Promosi Film, karya seni atau yang lain itu akan menjadi uang atau dikenal publik bila dilakukan manajemen promosi yang baik. Film yang dibuat bukan untuk tujuan komersil pun harus memiliki manajemen promosi yang baik sehingga pesan yang hendak disampaikan bisa diterima masyarakat luas. Media promosi yang bisa dipilih antara lain web, blog, facebook, twitter, televise, radio, poster, Koran, dan lain-lain. 11. Masukan dalam DVD atau media jual Bila karya telah selesai bisa digandakan dalam bentuk DVD atau sejenisnya untuk kemudian dipasarkan. Dengan melakukan berbagai tahapan sederhana diatas, minimal ide film yang dibuat bisa diterima publik. Kalau ingin hasil yang lebih baik tentu diperlukan kreatifitas mendalam bukan hanya melaksanakan apa yang orang lain lakukan juga. Selain hal-hal tersebut yang perlu diperhatikan, ada beberapa unsur dalam pembuatan film, seperti produser, sutradara, penulis skenario, penata kamera (kameramen), penata artistik, penata musik, editor, pengisi dan penata suara, serta pemeran.

 

Media Peralatan dan Software

Media Peralatan Adapun peralatan atau hal-hal yang diperlukan selama proses pembuatan film tersebut, yaitu : 1. Alat Trnasportasi Alat transportasi yang bisa digunakan minimal adalah sepeda motor, baik untuk melakukan survey lokasi dan proses pengambilan video. 2. Kamera Digital Kamera digital merupakan peralatan yang sangat penting dalam pembuatan video. Semakin bagus resolusinya akan semakin baik dalam pengambilan video atau pembuatan video. 3. Perlengkapan dan Busana Adapun perlengkapan yang dibutuhkan seperti properti-properti yang menunjang proses pembuatan film, termasuk busana yang diperlukan oleh setiap aktor untuk mendukung perannya dalam film tersebut. 4. Laptop dan Printer Laptop sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan dan pengeditan film, termasuk dalam proses pembuatan skenario film. Printer berfungsi dalam proses pencetakan skenario film dan laporan konsep desain. Media Software Ada beberapa software yang digunaka selama proses pembuatan film tersebut, yaitu : 1. Corel Draw dan Adobe Photoshop Software ini sangat diperlukan dalam pembuatan poster dan media grafis lainnya dalam proses pemasaran atau pengeditan gambar dalam proses pembuatan film tersebut. 2. Blogspot Diperlukan dalam pembuatan website film, berguna untuk pemasaran film. 3. Software Pengeditan Video Software yang digunakan untuk mengedit video dalam pembuatan film tersebut bermacam-macam, bisa menggunakan ulead ultimate video atau bisa juga menggunakan movie maker.

Daftar Pustaka : Sahid, Muhammad. 2915. Pengertian Komunikasi, Tujuan Komunikasi, Jenis-jenis Komunikasi, dan Unsur-Unsur Komunikasi. Dalam http://www.ilmusahid.com. Diakses pada Minggu, 17 April 2016. Yugiyanto, Joko. 2014. Dasar-Dasar Perfilman bagi Pemula yang Harus diperhatikan. Dalam http://www.kompasiana.com. Diakses pada Minggu, 17 April.2016. Ryza, Faisal. 2014. Prinsip-Prinsip Seni Rupa atau Desain. Dalam http://www.dumetschool.com. Diakses pada Senin, 18 April 2016. Arianto, Yogik. 2013. Jenis-Jenis Komunikasi. Dalam http://www.kompasiana.com. Diakses pada Senin, 18 April 2016. Ayonana. 2010. Definisi Film. Dalam http://ayonana.tumblr.com. Diakses pada Senin, 18 April 2016.


Comments


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© Copyright 2016 by Tekkom 7. Proudly created with Wix.com

bottom of page